Maali96 mengucapkan

Kamis, 03 November 2011

Andai Tumbuhan Dapat Bicara


          Salam jumpa pembaca maali96 yang setia membaca blog cap gado-gado ***emang ada yang baca ya?***. Kali ini saya akan meluapkan emosi (bukan marah lho ya…) saya tentang perilaku manusia yang sangat mudah sekali (udah sangat, sekali lagi. Gag baku banget) menebang pohon a.k.a tumbuhan.
          Saya sering sekali melihat akhir-akhir ini banyak sekali rumah dekat rumah saya menebang pohon. Saya pikir-pikir,”kok ditebang ya?. Apa pohon itu mengganggu?, apa pohon itu tak berbuah lagi?, apa pohon itu terlalu besar?” banyak pokoknya yang saya pikirkan sehingga saya berpikir lagi dari SISI LAIN, yaitu sisi yang saya lihat dari posisi pohon tersebut. Saya berpikir,”pohon itu mengganggu, tapi apa memberikan pahatan pada pohon (jujur aja saya ngelakuin ini), memotong sebagian dahan, memetik buah itu tidak mengganggu?. Pernahkah aku menyirami, memberi pupuk pada pohon, merawat pohon sehingga pohon itu ditebang?. Rasanya tidak, pohon itu hanya mengganggu dari segi visual, bukan manfaat. Jadi pohon besar mengganggu pemandangan tapi tidak mengurangi manfaat yang diberikan pohon tersebut. Pohon sangat bermanfaat, tapi mengapa orang-orang menebangnya?”. Saya juga berpikir sebagai POHON, “apa kurangnya aku? Apa ada yang kurang dari manfaat yang kuberikan pada kalian? Apa kalian kurang puas dengan buah yang kuhasilkan? Apa dahan yang kalian potong itu kurang kuat? Apa pahatan kalian pada diriku kurang indah? Mengapa kalian menebangku? Ingatkah kalian bahwa kalian pernah bersembunyi di balikku saat kalian main petak umpet? Mengapa kalian menebangku? Mengapa kalian menebangku?”.
          Saya merasa sangat miris melihat kenyataan ini kawan. Mengapa harus ditebang?. Saya juga berpikir sebagai TUHAN (bukan maksud menjadi tuhan), “hei bodoh, mengapa kalian tebang pohon itu?, kalian tak akan bias bernafas bila tak dibantu oleh pohon? Dasar manusia BODOH !!!. kalian akan menyesal membunuh salah satu ciptaanku. Itu karena kalian menebang pohon tanpa tujuan apa-apa selain untuk memenuhi kepuasan kalian, kalian tidak akan puas dengan apa yang kalian perbuat pada ciptaanku, malah sesal yang akan kalian dapat hahaha…”.
          Setelah saya berpikir, saya menyesal kawan. Betapa tidak adilnya perbuatan yang saya perbuat pada tumbuhan di muka bumi ini. Karena perbuatanku pemanasan global terjadi, karena perbuatanku oksigen menipis, karena perbuatanku aku sesak. Inilah perbuatanku sebagai manusia. Tuhan tolong aku. Tolong bumiku. Tolong makhlukmu tuhan. Sadarkan aku serta amanusia lain bahwa keadilan BUTUH ditegakkan, bukan untuk sesam MANUSIA tetapi sesama MAKHLUK ciptaanmu tuhan. Kabulkan doaku. Amin. Semoga posting ini bermanfaat untuk manusia… ***maksudnya kalo setelah baca ini kalian semua menyesal berarti bermanfaat, itu artinya kalian manusia. Kalo nggak menyesal n berubah berarti gag manfaat, itu artinya kalian bukan manusia :D***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;