Maali96 mengucapkan

Minggu, 07 November 2010

KEBOHONGAN DIBALIK WAR ON TERRORISM

Saat ini semua orang telah sadar bahwa perang melawan terorisme (war on terrorism) yang dikomando oleh George W Bush dan sekutunya adalah untuk memerangi islam. Kalau yang selama ini didengung-dengungkan adalah dalam rangka memburu para penghancur gedung kembar 11 September 2001 yang lalu, itu adalah sebuah kebohongan besar. War on terrorism lebih banyak disebut tumbal dan modal bagi barat kafir umtuk berhadapan langsung secara fisik dan licikdengan dunia islam yang akan menghancurkan system kapitalis-sekuler yang diusung oleh AS. Ini adalah proyek raksasa AS pada abad millennium.

AS dan sekutunya tidak segan-segan melakukan rekayasa dan kebohongan untuk melicinkan proyeknya. Misalnya, setiap ada kejadian yang ketanya aksi terorisme, selalu timbul UU yang ujungnya menjerat kaim muslim. Di Australia, London bahkan Negeri kaum muslim sendiri keluar UU yang menyulitkan kaum muslim. Di Indonesia sendiri pasca bom Bali 12 Oktober 2002 muncul perpu no 1 dan 2 tahun 2002 tentang pemberantasan tindak terorisme, yang kemudian ditetapkan sebagai UU no 15 tahun 2003 yang intinya memusuhi islam.

Metode ini sangat ampuh. Itulah sebabnya mengapa kata ‘teroris’ dipelihara AS dan sekutunya jangan sampai sirna, ketika orang hamper lupa, dimunculkanlah lagi ‘kasus’ terorisme, baik dengan adanya ledakan bom atau ditangkapnya segerombol orang lengkap dengan bukti-bukti. ‘tokoh’-nya pun tetap dipelihara agar drama ini tidak selesai. Oleh karena itu, tidak aneh jika ada ‘tokoh’ yang sengaja ‘dilepas’ dari pengawalan agar dunia sselalu waspada terhadap aksi teroris yang tokohnya masih berkeliaran ; seperti umar al farouq dari Afghanistan yang lolos dari pengawalan Amerika yang ‘katanya’ Negara adidaya; juga Azhari dan Noerdin M Top yang licin dari pengejaran walau berhasil dibunuh.

Namun, dengan semakin terungkapnya kebohongan war on terrorism, kaum muslimin semakin teguh memperjuangkan Islam sebagai way of life. Bahkan banyak orang dari non-muslim yang menjadi muallaf karena telah mengetahui kebenaran yang selama ini ditutup-tutupi olehpemerintah setempat melalui kebohongan yang ada. Kita sebagai orang beriman tetap yakin dengan janji allah: mereka merencanakan maker dengan sungguh-sungguh dan kami-pun merencanakannya pula, sedangkan mereka tiada menyadari(QS 27:50)

.dikutip dari al-wa'ie no.97 Tahun IX, 1-30 sept 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;